Laparaskopi
Laparoskopi adalah suatu tindakan bedah minimal yang
umumnya ditujukan untuk mengurangi resiko yang didapatkan pada operasi besar.
Proses penyembuhan dengan laparoskopi jauh lebih cepat dibandingkan dengan
operasi besar.
Pada kasus kasus kandungan laparoskopi dilakukan
dengan menggunakan teropong yang dimasukkan kedalam luka sayatan kecil
berukuran 0.5-1 cm di pusar dan bagian bawah perut. Melalui akses ini dokter
dapat memasukkan instrumen bedah yang ukurannya kecil tetapi dapat melakukan
hal yang sama bila tindakan ini dilakukan melalui bedah konvensional
Berbagai macam kondisi dapat dilakukan dengan cara pembedahan modern ini. Seperti kista kandung telur, mioma uteri, pengangkatan rahim (histerektomi), pengangkatan usus buntu dan kandung empedu. Keuntungan melakukan pembedahan dengan laparascopi jika dibandingkan dengan pembedahan konvensional adalah:
Berbagai macam kondisi dapat dilakukan dengan cara pembedahan modern ini. Seperti kista kandung telur, mioma uteri, pengangkatan rahim (histerektomi), pengangkatan usus buntu dan kandung empedu. Keuntungan melakukan pembedahan dengan laparascopi jika dibandingkan dengan pembedahan konvensional adalah:
![*](file:///C:/Users/toshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/toshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/toshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/toshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/toshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/toshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/toshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Kemajuan teknologi telah membawa perkembangan berarti di dunia bedah. Laparaskopi
diperkenalkan di awal tahun 1990an dengan metode sayatan kecil sepanjang 2-3 cm
menolong pasien tidak perlu berlama-lama di rumah sakit dan menghabiskan banyak
biaya.
Laparaskopi adalah tindakan bedah
yang tidak membutuhkan sayatan lebar karena menggunakan alat bantu kamera kecil
yang dapat dimasukkan dalam rongga abdomen. Metode ini dikatakan makin
berkembang dengan didukung oleh peralatan canggih yang disebut Endo Alfa.
Alat ini
merupakan yang pertama di Indonesia dan yang ketiga di Asia, selain Jepang dan
Hongkong. Endo Alfa dilengkapi dengan teknologi Narrow Brand Image (NBI) yang
menangkap keganjilan-keganjilan pada rongga yang diperiksa dalam warna yang
lebih spesifik. Dengan gambar yang lebih jelas, dokter dapat dengan tepat dan cepat
mendeteksi keganasan kanker sejak dini.
Laparaskopik
dimulai dengan tindakan pre-operasi seperti biasanya. Bedanya, kalau dulu pada
saat bedah tangan dokter harus masuk untuk memeriksa benjolan atau indikasi
kanker lain, sekarang hal itu tidak perlu dilakukan lagi di awal. Dokter bedah
cukup melakukan metode yang tergolong bedah invasi minimal ini dengan empat
lubang yang paling besar hanya berukuran 0.5-2cm dan kemudian memasukkan kamera
untuk menemukan kanker.
“Sekarang laparaskopik tidak hanya
untuk perut saja. Bisa untuk ortopedi, keilmuan bedah syaraf, keilmuan
ginekolog, bedah torax, jantung, tumor paru, empedu,” ujar Sigit dalam
presentasi sebelumnya. Menurut keterangan Sigit, banyak rumah sakit di daerah
sudah bisa melakukan Laparaskopi namun alat mutakhir Endo Alfa hanya ada satu,
yaitu di Jakarta.
Dulu orang yang
barusan dioperasi cenderung merasa minder bila ingin berenang. Pasalnya, bekas
luka sayatan bedah yang panjang di perut membuat penampilan perut tak sedap
dipandang. Namun, sekarang Anda bisa tersenyum. Dengan teknik bedah
laparaskopi, bekas luka sayatan operasi Anda hanya seperti bekas cacar
Teknik bedah
invasif minimal ini mulai diperkenalkan pada 1992, yang selanjutnya mengalami
banyak perkembangan seiring dengan kemajuan teknologi. Dr Hermansyur
Kartowisastro, SpBKBD, memaparkan saat ini sayatan terkecil yang dilakukan
adalah 0,2-2 sentimeter dibanding 2-3 cm sewaktu mulai diperkenalkan. Dengan
metode sayatan kecil tersebut mampu menolong pasien agar tidak perlu
berlama-lama di rumah sakit. Juga tak menghabiskan banyak biaya. Maka masa
penyembuhan pasien lebih singkat.
Tindakan bedah laparaskopi dilakukan
dengan membuat sayatan di bawah lipatan pusar kemudian dimasukkan gas CO2.
Pemberian gas ini untuk menggembungkan perut pasien agar usus tertekan ke bawah
dan menciptakan ruang di dalam perut untuk pembedahan.
Biaya prosedur
laparaskopi memang lebih mahal ketimbang yang konvensional. Pasalnya, teknologi
dan alat-alat yang digunakan lebih canggih dan hanya sekali pakai.
Tujuan Laparaskopi
a)
Untuk menvisualisasikan organ abdomen dan pelvis.
b)
Untuk melakukan prosedur pembedahan di daerah abdomen dan pelvis.
Masalah Klinis
Temuan abnormal : Endometriosis, kista ovarium,
tumor, abses, kehamilan aktopik, fibroit uterus, nodul hati, sirosis, adhesi
dalam daerah abdomen, PID.
Faktor yang
Mempengaruhi Hasil Diagnostik
a)
Adhesi yang berlebihan
b)
Obesitas berat
Keuntungan
Bedah Laparaskopi:
1. Rasa nyeri minimal karena luka operasi kecil dan
tidak melukai otot.
2. Pemulihan dan penyembuhan lebih cepat sehingga waktu perawatan di rumah sakit lebih singkat dan cepat kembali ke aktivitas normal.
2. Pemulihan dan penyembuhan lebih cepat sehingga waktu perawatan di rumah sakit lebih singkat dan cepat kembali ke aktivitas normal.
3. Luka kecil mengakibatkan perut bekas operasi hampir
tidak terlihat.
Jenis Operasi yang Dapat Dilakukan dengan Bedah
Laparaskopi:
1. Bidang ilmu Bedah : Oeprasi Usus Buntu (Appendisitis), Batu kendung empedu (Kholesistitis, Kholelitiasis), Perlengketan Usus, Operasi tertentu pada lambung, Usus Halus dan Usus Besar.
2. Bidang Ilmu Kebidanan (OBs-Gyn) : Laparaskopi
diagnostik, Chromotubation (menilai patensi tuba atau saluran telur),
sterilisasi, kehamilan ektopik (kehamilan dluar kandungan), Kista indung
telur/ovarium.
Kapankah Pasien Pulang:
- Pada operasi yang sederhana, pasien boleh pulang 1-2
hari setelah operasi.
- Pada radang usu buntu yang pecah dan bernanah, pasien boleh pulang minimal setelah 3-4 hari setelah operasi, selanjutnya dapat berobat jalan.
- Pada radang usu buntu yang pecah dan bernanah, pasien boleh pulang minimal setelah 3-4 hari setelah operasi, selanjutnya dapat berobat jalan.
Kapankah Bedah Laparaskopi Tidak Boleh Dilakukan:
Teknik operasi ini tidak dapat
dilakukan pada pasien-pasian yag pernah operasi perut sehingga terjadi
perlengketan hebat di dalam rongga perut.
Bila bedah laparaskopi tidak memungkinkan, maka
dilakukan tindakan pembedahan biasa dengan sayatan yang lebih besar.
LAPAROSKOPI
MEMINIMKAN SAYATAN
Teknologi dan teknik pembedahan pasien terus mengalami perkembangan.
Semuanya tentu demi pemulihan kesehatan pasien. Termasuk penggunaan kamera
video untuk melakukan bedah atau lebih dikenal dengan teknik laparoskopi. Bedah
dengan menggunakan kamera video sudah banyak digunakan di berbagai rumah sakit
di Tanah Air, termasuk Rumah Sakit Awal Bross Batam, yang terus melakukan
pengembangan untuk lebih memberdayakan alat tersebut.
Menurut Assistant Business and Development Manager RS
Awal Bross Batam, Ingrid Sitawidjaja, alat tersebut bisa dimanfaatkan untuk
pembedahan berbagai penyakit, seperti operasi hernia, varicocele, dan kelenjar
gondok. “Perkembangan teknologi telah mengantarkan dunia kedokteran, khususnya
bedah, kepada efektivitas dan efisiensi. Teknik bedah minimal invasif,
laparoskopi misalnya, menjadi alternatif dari bedah konvensional,” papar
Ingrid.
Dengan teknik laparoskopi, proses pembedahan tidak
memerlukan sayatan panjang seperti dalam teknik konvensional. Sayatan dalam
pembedahan laparoskopi dibuat seminimal mungkin karena proses penyembuhan di
dalam tubuh menggunakan alat tertentu yang bisa dipantau secara langsung oleh
kamera. “Dengan demikian, banyak keuntungan yang diperoleh pasien, antara lain
hospitalisasi yang singkat, nyeri minimal, biaya murah, dan mengurangi ileus,”
ucap dia.
Awalnya, laparoskopi dilakukan untuk bedah digestif
atau bedah bagian perut dan saluran pencernaan. Belakangan, kasus yang sering
ditangani justru bukan hanya saluran pencernaan, melainkan juga cholecystectomy
atau pengangkatan kantong empedu dan appendectomy atau pengangkatan usus buntu
yang meradang.
Bedah laparoskopi juga bisa diterapkan untuk kasus
lengketnya usus, tumor usus, obesitas, hernia, dan kelenjar getah bening. RS
Awal Bross Batam juga sudah bisa menangani pembedahan pembesaran kelenjar
gondok dengan alat tersebut.
PENGGUNAAN LAPAROSKOPI PADA KISTA OVARIUM
Kista ovarium fisiologis merupakan massa di ovarium
yang paling umum ditemukan. Kista ini disebabkan oleh karpena kegagalan folikel
untuk pecah atau regresi. Ukuran kista ovarium fisiologis ini kurang dari 6 cm,
permukaan rata, mobile dan konsistensi kistik. Keluhan dapat berupa massa di
daerah pelvik maupun ketidakteraturan haid. Terdapat beberapa jenis kista
fungsional yaitu kista folikuler, kista korpus luteum, kista teka lutein dan
luteoma kehamilan.
Penanganan kista ovarium dapat berupa konservatif maupun operatif. Prosedur
pembedahan perlu dilakukan untuk mengetahui asal massa bila dari pemeriksaan
klinis dan pemeriksaan penunjang sulit menentukan asal massa tersebut. Pada
tahun 1991, laparoskopi baru digunakan baik sebagai alat diagnosa sekaligus
sebagai terapi. Prosedur pembedahan kista ovarium ini dapat berupa kistektomi
dan salfingo-ooforektomi. Kelebihan dari tindakan waktu operasi lebih singkat
dan masa penyembuhan yang lebih cepat dibanding dengan laparotomi.
PENANGANAN KISTA OVARIUM DENGAN LAPAROSKOPI
Penggunaan laparoskopi untuk penanganan massa di
pelvik meningkat satu dekade terakhir ini. Sampai tahun 1990 tidak terdapat
panduan secara umum mengenai penggunaan laparoskopi sebagai alat diagnostik
maupun terapi untuk kelainankelainan ginekologi. Pada tahun 1991 Dr. Vicki
Seltzer mengusulkan panduan penggunaan laparoskopi sebagai alat diagnosis dan
terapi. Hulka dkk melaporkan pada suatu survey, dilakukan 13,739 prosedur
laparoskopi untuk penanganan massa di ovarium 3. Penggunaan laparoskopi dalam
prosedur pembedahan untuk kista ovarium dapat berupa kistektomi dan
salfingoooforektomi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, laparoskopi merupakan cara
operasi yang lebih aman, efektif, dan dapat meminimalkan resiko seperti seperti
perdarahan, infeksi dan cidera organ sekitar dibandingkan bedah konvensional
yang menggunakan metode laparotomi.
Amnioscopy
Amnioscopy digunakan untuk mendeteksi bahaya janin
selama kehappmilan akhir dan awal persalinan sebelum pecahnya ketuban. Para
forewaters diperiksa melalui membran utuh setelah penyisipan dari tabung
kerucut (amnioscope) ke dalam kanalis servikalis. Cairan ketuban jernih atau
susu adalah tanda kondisi janin yang normal, sedangkan cairan ketuban hijau
atau kuning menunjukkan bahaya yang akan datang. Evaluasi optik cairan ketuban
diindikasikan selama kehamilan akhir setiap kali insufisiensi plasenta diduga.
Gestosis dan postmaturity adalah penyebab yang paling sering dicurigai
insufisiensi plasenta, meskipun juga ditemukan kelainan lain atau komplikasi,
misalnya, konsepsi akhir, diabetes mellitius, dan eritroblastosis. Amnioscopy
dasarnya adalah sebuah alat pengawasan, namun indikasi lainnya termasuk
kegunaannya sebagai metode yang aman untuk buatan pecah membran, diferensiasi
jenis ketuban pecah dini, antepartum diferensiasi hemorrage, dan kecurigaan
kematian intrauterin. Teknik amnioscopic dijelaskan dan instrumentasi yang
digambarkan. Bercampur mekonium cairan ketuban menunjukkan krisis hipoksia
terjadi sesaat sebelum amniosentesis. Kecuali untuk diabetes dan
eritroblastosis, hampir semua situasi hipoksia janin selama kehamilan akhir
disertai dengan bagian mekonium. Bahaya terbesar adalah prosedur naik infeksi.
Selain evaluasi optik, amnioscopy juga dapat mengukur: 1) Ukuran janin
(thoracocephalometry gabungan), 2) cardiotocography selama kontraksi spontan
atau setelah uji beban oksitosin, 3) kematangan paru prenatal, 4) estrogen isi
plasma ibu atau urin; 5) HPL serum ibu, dan 6) spektrofotometri minuman keras.
Tujuan
Amnioscopy
a) Untuk menditeksi abnormalitas kromosom, defek
pembuluh saraf, dan gangguan tertaut seks.
b) Untuk
menentukan maturitas janin.
Masalah
Klinis
Indikasi : gangguan kromosomal, defek pembuluh saraf, penyakit
hemolitikakibat inkompatibilitas Rh, jeniskelamin janin ( penting pada gangguan
tertaut seks- mis, hemofilia), maturitas janin, maturitas pulmonar pada janin (
rasio L/S ).
Amnioscopy
untuk ibu hamil
Tes ini dilakukan pada wanita hamil saat pengiriman
tidak terjadi dalam waktu yang telah ditetapkan dan selanjutnya tertunda
pertanyaan account.This harus menjawab spesialis yang membawa kehamilan Anda,
karena itu harus dia yang memiliki kata terakhir. Pengujian dilakukan melalui
amnioscope dengan yang melakukan pemeriksaan visual dari negara itu adalah
cairan ketuban dan melihat apakah ada hipermadurez janin.
Amnioscope ini dirancang untuk melakukan studi menyakitkan cairan ketuban
melalui leher rahim. Perangkat ini memungkinkan spesialis untuk sampai ke
kantong air, yang terdiri dari selaput tipis dan di mana cairan ketuban dan
bayi mengambang.
Berkat amnioscopy yang yakin tentang adalah posisi
janin dan apa negara itu adalah cairan ketuban. Sebuah sinar cahaya adalah
warna cairan ketuban untuk memeriksa apakah Anda memiliki rona kekuningan yang
bisa menunjukkan adanya bilirubin, mengakibatkan ketidakcocokan darah, dalam
hal lapangan hijau bisa memperingatkan keberadaan mekonium, yang akan
menghasilkan dalam hipoksia, yaitu ada kekurangan oksigen dan karena itu
kemungkinan gawat janin terjadi, apakah sebaliknya, nada dari cairan ketuban
kemerahan ini akan berarti bahwa janin sudah mati.
Biopsi jaringan
Biopsi adalah pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh manusia untuk
pemeriksaan patologis mikroskopik. Dari bahasa latin bios:hidup dan opsi:
tampilan. Jadi secara umum biopsi adalah pengangkatan sejumlah jaringan tubuh
yang kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Biopsi kebanyakan dlakukan
untuk mengetahui adanya kanker. Bagian apapun dari tubuh, seperti kulit, organ
tubuh maupun benjolan dapat diperiksa. X-ray, CT scan ataupun ultrasound dapat
dilakukan terlebih dahulu untuk mengalokasikan area biopsi. Biopsi dapat
dilakukan juga dengan proses pembedahan. Dengan demikian biopsi adalah
pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosa dokter bukan untuk terapi kanker
kecuali biopsi eksisional dimana selain pengambilan sampel juga mengangkat
semua massa atau kelainan yang ada.
Tujuan biopsi
1. Mengetahu morfologi tumor
Tujuan biopsi
1. Mengetahu morfologi tumor
- Tipe histologic tumor
- Subtipe tumor
- Grading sel
2.
Radikalitas operasi
3. Staging tumor
3. Staging tumor
- Besar specimen dan tumor dalam
centimeter
- Luas ekstensi tumor
- Bentuk tumor
- Nodus regional
Masalah Klinis
Indikasi gangguan darah, malignansi, kista, polip, proses infeksius,
penyakit progresif ( sirosis, nefrosis, lupus nefritis ), defek ovulatif,
peenolakan organ transplantasi.
Syarat Biopsi
1. Tidak boleh membuat flap
2. Dilakukan secara tajam
3. Tidak boleh memasang drain
4. Letaknya dibagian tumor yang dicurigai
5. Garis insisi harus memperhatikan rencana terapi definitif (diletakkan dibagian yang akan diangkat saat operasi definitif)
Kontra indikasi operasi
- Biopsi insisional pada tumor kecil yang dapat
diangkat secara keseluruhan
- Infeksi pada lokasi yang akan dibiopsi (relatif)
- Gangguan faal hemostasis berat (relatif)
- Biopsi diluar daerah yang direncanakan akan
dieksisi saat operasi
Jenis Biopsi
Bentuk yang paling sederhana dari biopsi adalah pengambilan sebagian
potongan tumor yang viable seperti pads kulit atau permukaan lain yang mudah
dijangkau dengan tang pemotong yang sesuai. Prosedur semacam ini umumnya tidak
menimbulkan rasa sakit dan biasanya dilakukan tanpa pemberian Novocain selama
kanker tidak disuplai oleh saraf. Namun, kadang diperlukan biopsi yang
melibatkan jaringan sehat serta yang dicurigai sakit untuk mendapatkan sel yang
hidup. Dalam hal ini , tentu diperlukan anastesi lokal. Ada beberapa jenis
biopsi yaitu:
- Biposi insisional yaitu pengambilan sampel
jaringan melalui pemotongan dengan pisau bedah. Anda akan dibius total
atau lokal tergantung lokasi massa, lalu dengan pisau bedah, kulit disayat
hingga ppppmenemukan massa dan diambil sedikit untuk diperiksa.
- Biopsi eksisional yaitu pengambilan seluruh massa
yang dicurigai untuk kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Metode ini
dilakukan di bawah bius umum atau lokal tergantung lokasi massa dan
biasanya dilakukan bila massa tumor kecil dan belum ada metastase atau
penyebaran tumor.
- Biopsi jarum yaitu pengambilan sampel jaringan
atau cairan dengan cara disedot lewat jarum. Biasanya cara ini dilakukan
dengan bius lokal (hanya area sekitar jarum) dan bisa dilakukan langsung
atau dibantu dengan radiologi seperti CT scan atau USG sebagai panduan
bagi dokter untuk membuat jarum mencapai massa atau lokasi yang
diinginkan. Bila biopsi jarum menggunakan jarum berukuran besar maka
disebut core biopsi, sedangkan bila menggunakan jarum kecil atau halus
maka disebut fine needle aspiration biopsi.
- Biopsy jarum dengan bantuan endoskopi. Prinsipnya
sama yaitu pengambilan sampel jaringan dengan aspirasi jarum, hanya saja
metode ini menggunakan endoskopi sebagai panduannya. Cara ini baik untuk
tumor dalam saluran tubuh seperti saluran pernafasan, pencernaan dan
kandungan. Endoskopi dengan kamera masuk ke dalam saluran menuju lokasi
kanker, lalu dengan jarum diambil sedikit jaringan sebagai sampel.
- Punch biopsy. Biopsi ini biasa dilakukan
pada kelainan di kulit. Metode ini dilakukan dengan alat yang ukurannya
seperti pensil yang kemudian ditekankan pada kelainan di kulit, lalu
instrument tajam di dalapmnya akan mengambil jaringan kulit yang ditekan.
Anda akan dibius lokal saja dan bila pengambilan kulit tidak besar maka
tidak perlu dijahit.
Jaringan yang diperoleh dari hasil biopsi difiksasi, dan dikirim untuk
pemeriksaan patologi dan atau imunohistokimia. Tujuan pemeriksaan patologi ini
adalah untuk menentukan apakah lesi tersebut ganas atau jinak, dan membedakan
jenis histologisnya. Pada beberapa keadaan, biopsi dari kelenjar getah bening
menentukan staging dari keganasan. Tepi dari specimen (pada biopsi eksisional)
juga diperiksa untuk mengetahui apakah seluruh lesi sudah terangkat (tepi bebas
dari infiltrasi tumor)
Satu jenis biopsi khusus yang dapat mengetahui sitologi dari lesi adalah FNAB (fine needle aspiration biopsy). Untuk beberapa jenis keganasan, sensitifitas dan spesifisitas FNAB sama atau lebih baik dari biopsi konvensional
Persiapan Biopsi
Satu jenis biopsi khusus yang dapat mengetahui sitologi dari lesi adalah FNAB (fine needle aspiration biopsy). Untuk beberapa jenis keganasan, sensitifitas dan spesifisitas FNAB sama atau lebih baik dari biopsi konvensional
Persiapan Biopsi
- Selama 1 minggu sebelumnya Anda harus
menghentikan segala macam konsumsi obat yang membuat pembekuan darah
terganggu seperti aspirin, Coumadin dan nonsteroidal anti-inflammatory
Drugs (NSAIDs).
- Konsultasikan pada dokter apakah Anda harus tetap
menkonsumsi obat-obatan yang diresepkan untuk Anda
Selama Pemeriksaan
- Anda akan dibaringkan di atas meja periksa dengan
memakai gaun rumah sakit.
- X-ray, CT scan atau ultrasonografi mungkin akan
dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan lokasi biopsi.
- Lokasi biopsi dibersihkan.
- Obat bius dimasukkan ke dalam tubuh. Anda akan
merasakan sakit menyengat ringan.
- Saat area biopsi sudah terbius, jarum kecil akan
dimasukkan ke area yang akan diteliti.
- Sebagian jaringan-jaringan atau sel-sel diambil.
Dalam beberapa kasus, pembedahan kecil dapat dilakukan agar jaringan atau
benjolan dapat diambil untuk diperiksa.
- Beritahu dokter anda jika Anda merasa tidak
nyaman.
- Setelah itu jarum akan diangkat.
- Daerah biopsi akan ditekan lalu akan dipasang
kassa kecil. Jika dilakukan pembedahan , maka akan dilakukan penjahitan.
Setelah Pemeriksaan
- Kemungkinan akan ada memar, rasa tidak nyaman
ataupun bengkak di tempat biopsi dilakukan.
- Jika perlu, pakailah obat penghilang rasa sakit
yang tidak mengandung aspirin.
- Letakkan es batu secukupnya di atas luka untuk
mengurangi memar dan bengkak.
- Hindari aktivitas berat ataupun mengangkat beban
lebih dari 2,5 kg selama 24 jam. Perlahan-lahan Anda dapat melakukan
aktivitas normal kecuali ada pemberitahuan sebelumnya dari dokter.
- Hasil tes akan dikirim langsung ke dokter Anda.
Dokter Anda akan memberitahukan hasilnya kepada Anda.
Lain-lain yang hendaknya diketahui.
- Bila anda dibawah pengaruh bius umum, maka
tindakan biopsi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Tapi bila biopsi
dilakukan dengan bius lokal seperti pada biopsi jarum, maka anda mungkin
akan merasakan sensasi nyeri tajam akibat tusukan jarum sesaat saja.
- Biasanya dibutuhkan waktu 2-3 hari, tapi ini
tergantung keadaan jaringan dan teknologi laboratorium yang ada.
- Bila hasil biopsi dinyatakan normal, maka tidak
ada kelainan atau keganasan pada jaringan yang diambil. Tapi bila hasil
biopsi dinyatakan abnormal, bukan berarti anda terkena kanker. Hasil
abnormal berarti ada kelainan pada jaringan yang bisa berarti jinak atau
ganas jadi tanyakan pada dokter anda intrepetasi yang lengkap. Bila hasil
biopsi anda adalah inconclusive atau tidak dapat disimpulkan, maka
kemungkinan sampel jaringan yang diambil tidak representative dan mungkin
biopsi harus diulang.
- Bila pengambilan sampel tepat dan pemeriksaan
sampel jaringan dilakukan oleh ahlinya, maka biopsi insisional dan biopsi
eksisional hampir 100% tepat. Tetapi khusus untuk biopsi jarum, maka
kemungkinan meleset hanya 2-5 kasus dari 100 kasus kanker. Bila hasil
biopsi jarum meragukan, maka dokter biasanya akan mengambil tindakan
biopsi jaringan.
- Efek samping yang mungkin timbul adalah
perdarahan, lebam, dan infeksi. Bila anda mengalami tanda-tanda tersebut
segeralah ke dokter.
- Menurut penelitian, biopsi jaringan bila
dilakukan oleh ahlinya maka kemungkinan penyebaran sel kanker melalui
darah menjadi minimal.
thansk gan informasinya..
BalasHapussangat bermanfaat..
http://www.tanyadok.com/sehat-wanita/kapan-kista-ovarium-disebut-bahaya